Segala puji bagi Allah yang telah mempertemukan kita lewat blog ini,Semoga sholawat dan salam selalu tercurah kepada nabi kita Muhammad beserta keluarganya sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya sampai hari kiamat.

Kamis, 11 Juli 2013

Mukjizat Bulan Terbelah Dua


“1. Telah dekat datangnya saat itu dan Telah terbelah bulan.
2. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus menerus”.
3. Dan mereka mendutakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan Telah ada ketetapannya.
4. Dan Sesungguhnya Telah datang kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya terdapat cegahan (dari kekafiran).
5. Itulah suatu hikmah yang Sempurna Maka peringatan-peringatan itu tidak berguna (bagi mereka).”(al-Qamar: 1-5)


Firman Allah Ta’ala: wang syaq-qal qamar (“dan bulan telah terbelah”).
Peristiwa tersebut pernah terjadi pada zaman Rasulullah saw. sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa hadits mutawatir dengan sanad-sanad yang shahih. Dan dalam hadits shahih juga disebutkan dari Ibnu Mas’ud, bahwasannya ia berkata: “Lima perkara yang telah terjadi: Penaklukan kota Romawi, kepulan asap, kematian,  siksaan yang keras, dan terbelahnya bulan.”
        Dan demikian itu merupakan perkara yang telah disepakati oleh para ulama, bahwa terbelahnya bulan itu telah terjadi pada zaman Nabi saw. dan termasuk salah satu mukjizat yang hebat.

   Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah Munawarah. Orang2 musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (dengan nada mengejek dan meng-olok2)?” Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan?” Mereka menjawab, “Coba belah bulan…” Rasulullah pun berdiri dan terdiam, berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu Allah memberitahu Muhammad SAW agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan se-benar2-nya. Serta-merta orang2 musyrik pun berujar, “Muhammad, engkau benar2 telah menyihir kami!” Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu mereka pun menunggu orang2 yang akan pulang dari perjalanan. Orang2 Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, orang2 musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing2-nya kemudian bersatu kembali…” Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: “Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda2 kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah ada ketetapanya… (sampai akhir surat Al-Qamar)


Beberapa Hadits yang Berkenaan dengan Hal tersebut:

 Riwayat Anas bin Malik.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata: “Penduduk Mekah pernah meminta kepada Nabi saw. (mengenai) suatu tanda (kekuasaan Allah), maka terbelahlah bulan di Mekah (yang terjadi) dua kali. Kemudian beliau membaca: iqtarabatis saa’atu wang syaq-qal qamar (“Telah dekat [datangnya] saat itu dan telah terbelah bulan”) (HR Muslim)

Imam Bukhari meriwayatkan dari Anas bin Malik, bahwa penduduk Mekah pernah meminta kepada Rasulullah saw. memperlihatkan kepada mereka tanda (kekuasaan Allah). Lalu beliau memperlihatkan kepada mereka bulan terbelah menjadi dua  kepada mereka sehingga mereka melihat  celah di antara kedua belahan itu.
Imam al-Bukhari dan Imam Muslim juga meriwayatkannya dari hadits Yunus bin Muhammad al-Mu-addib, dari Syaiban, dari Qatadah.

 Riwayat ‘Abdullah bin ‘Abbas.
Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata: “Bulan pernah terbelah pada zaman Nabi saw. Juga diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari hadits Bakr bin Mudharr, dari Ja’far bin Rabi’ah, dari ‘Arak dengan lafazh serpertinya.

Riwayat ‘Abdullah bin Mas’ud
Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, ia bercerita: “Bulan pernah terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah saw. sehingga mereka melihatnya, maka beliau bersabda: ‘Saksikanlah.’ Dan demikianlah yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari hadits Sufyan bin ‘Uyainah. Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, Abudh Dhuha menceritakan dari Masruq, dari ‘Abdullah di Mekah.

Imam al-Baihaqi meriwayatkan, Abu ‘Abdillah al-Hafizh memberitahu kami, dari ‘Abdullah, ia berkata: “Bulan pernah terbelah  di Mekah sehingga menjadi dua bagian, lalu orang-orang kafir Quraisy dari kalangan penduduk Mekah berkata: ‘Ini adalah sihir yang dilakukan terhadap kalian oleh Ibnu Abi Kabsyah. Tunggulah para musafir, jika mereka melihat apa yang kalian lihat, maka yang demikian itu benar adanya, dan jika mereka tidak melihat apa yang kalian lihat, maka yang demikian itu merupakan sihir yang dilakukan terhadap kalian.’” Abdullah melanjutkan: “Kemudian para musafir yang datang dari seluruh penjuru ditanya, maka mereka menjawab: ‘Kami melihatnya.
      Hadits tersebut diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir dari hadits al-Mughirah dan ada tambahan, yaitu Allah swt. berfirman: “iqtarabatis saa’atu wang syaq-qal qamar (“Telah dekat [datangnya] saat itu dan telah terbelah bulan”).

Tidak ada komentar: