Segala puji bagi Allah yang telah mempertemukan kita lewat blog ini,Semoga sholawat dan salam selalu tercurah kepada nabi kita Muhammad beserta keluarganya sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya sampai hari kiamat.

Senin, 02 September 2013

Bahasa apa yang di gunakan Nabi Adam di Surga/bumi???


   Awalnya saya membuat postingan ini di karenakan banyak yang brkeyakinan bahwa bahasa di surga adalah bahasa arab, berdasarkan satu hadits Nabi shollallahu 'alaihi wassalam,

"Cintailah bahasa Arab karena tiga hal, yaitu karena aku adalah orang Arab, dan Al-Qur'an dengan bahasa Arab, dan bahasa penghuni surga adalah bahasa Arab."

Namun setelah saya teliti ternyata keyakinan ini tidaklah didasari pada suatu hadits yang shohih. ada yang berkata hadits di atas adalah dhoif. Setelah saya cari-cari ternyata Ibnul Jauzi juga mengatakan bahwa hadits di atas adalah maudu '. Imam Adz Dzahabi dan Albani pun mengatakan bahwa hadits di atas maudhu '. Nah., semenjak itulah saya mulai berfikir, apa bahasa yang di gunakan Nabi Adam dan Hawa semasa di surga dan di bumi?


Di sinilah saya akan mencoba menguraikan hasil analisa saya yang telah saya kumpulkan dengan izin ALLAH dari berbagai sumber sejarah dan hasil dari komunikasi saya dengan saudara semuslim lainnya, jikalau ternyata salah mohon untuk di benarkan.,

Bismillahirrahmanirahim..

 Memang menurut sejarah bahasa arab adalah bahasa yang serumpun dengan yang di gunakan nabi Nuh, imam As-Suyuti menceritakan bahwa nama Nuh bukan berasal dari bahasa Arab, tetapi dari bahasa Syria yang artinya “bersyukur” atau “selalu berterima kasih”. Hakim berkata dinamakan Nuh karena seringnya dia menangis, nama aslinya adalah Abdul Ghafar (Hamba dari Yang Maha Pengampun).

Wa 'Allama Adama lAsma-a Kullaha (Surah Al Baqarah : Ayat 31),

Artinya: Dan (Allah) mengajarkan Adam nama-nama tiap-tiap sesuatu (2:31).

Ada dua tujuan utama Allah mengajarkan Adam nama-nama tiap-tiap sesuatu.

Pertama, untuk menunjukkan kepada para malaikat kelebihan Adam atas malaikat, kerana malaikat meragukan Adam sebagai makhluq dari jenis manusia untuk menjadi khalifah di atas bumi.

Kedua, sebagai bakal khalifah, Allah perlu mempersiapkan Adam menjadi sumberdaya manusia yang handal. Adam sebagai manusia yang mempunyai ruh, maka di samping mempunyai naluri mempertahankan diri (dari segi ini terletak persamaan manusia dengan binatang), kepada Adam Allah memberikan mekanisme bagi ruh yang disebut Qalb untuk berdzikir dan berfikir.

Dari segi inilah diperlukan istilah bahasa, kerana tanpa bahasa orang tidak dapat berdzikir dan tidak dapat berfikir. Adam perlu diajari nama-nama tiap-tiap sesuatu dalam konteks tugasnya sebagai khalifah. Timbullah pertanyaan, iaitu Allah mengajarkan Adam nama-nama itu dalam bahasa apa?

Firman Allah SWT didalam surah Ar Rahman. 'Allama lQura-na. Khalaqa alInsa-na. 'Allamahu lBayaana
(Surah Ar Rahman, Ayat 1-4),

Artinya: Yang Maha Pemurah. Mengajarkan Al Quran. Menciptakan manusia. Mengajarkan kepadanya al Bayan
(55:1-4).

Al Bayan yang dibentuk oleh akar kata yang terdiri dari 3 huruf: Ba, Ya dan Nun, bermakna cara untuk ekspresi yang terkandung dalam Qalb, bahasa yang jelas. Ketiga huruf tersebut menurunkan kata Mubiyn dalam ayat yang berikut:

Hadza- Lisa-nun 'Arabiyyun Mubiynun
(Surah An Nahl, Ayat 104),

Artinya: (Al Quran) ini bahasa Arab yang jelas (16:104)

Nazala biHi rRuwhu lAmiyn. 'Alay Qalbika liTakuwna mina lMundziriyna. Bi Lisa-nin 'Arabiyyin Mubiynin
(Surah Asy Syu'ara-, Ayat193 - 195),

Artinya: Diturunkan oleh ruh yang tepercaya (Jibril AS). Ke dalam qalbumu (hai Muhammad) supaya engkau memberi peringatan. Dengan bahasa Arab yang jelas (26:193-195).

Inna- Anzalnahu Qura-nan 'Arabiyyan La'allakum Ta'qiluwna
(Surah Yusuf, Ayat 2),

Artinya: Sesungguhnya Kami turunkan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu mempergunakan akalmu (12:2).

Dari ayat-ayat (55 :1-), (16:104) , (26:193-195) : dan (12:2) dengan mempergunakan akal (dari 'Ain, Qaf, Lam, 'Aqala artinya menganalisis dan mensintesis) dapatlah disimpulkan:
Allah Yang Maha Pemurah menciptakan manusia. Khusus kepada Adam, Allah mengajarkan kepadanya al Bayan, iaitu bahasa yang jelas, iaitu bahasa Arab. Jadi Nabi Adam AS memakai bahasa Arab.
Namun kita pun tau, Al-Qur'an di turunkan dengan berbahasa arab namun bahasa arab bukanlah bahasa Al-Qur'an.. Allah Subhânahu wa Ta’âlatidak menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa al-Qur’an melainkan karena ia adalah bahasa terbaik yang pernah ada. (baca sejarah)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Kami telah jadikan al-Qur’an dalam bahasa Arab supaya kalian memikirkannya.” (Yusuf: 2).

Allah Subhanahu wa Ta’ala  juga berfirman, “Dan sesungguhnya al-Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Pencipta Semesta Alam, dia dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas” (Asy Syu’ara: 192-195).

Keindahan bahasa al-Qur’an juga diakui oleh Janet Holmes, orientalis pemerhati bahasa. Dia mengatakan bahwa al-Qur’an dilihat dari segi sosiolinguistik atau teori diglosia dan poliglosia mengandung high variety (varitas kebahasaan yang tinggi).

Lalu mengapa bahasa di dunia bisa berbeda-beda? Mari kita baca ulang sejarah lagi..

Ibnu Thabari menceritakan setelah kapal berlabuh di pegunungan Ararat, ia (Nuh) kemudian membangun suatu kota di daerah Ararat (Qarda) di suatu areal yang termasuk Mesopotamia dan menamakan kota tersebut Themanon (Kota delapan Puluh) karena kota tersebut dibangun oleh orang yang beriman yang berjumlah 80 orang. Sekarang tempat tersebut dikenal dengan nama Suq Thamanin.
Ibnu Abbas kemudian menceritakan bahwa Nuh membangun kota Suq Thamanin dan semua keturunan Qayin dibinasakan. Menurut Al-Harith dari Ibnu Sad dari Hisham bin Muhammad dari ayahnya dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas berkata ”ketika Suq Thamanin menjadi penuh dengan keturunan Nuh mereka berpindah ke Babylon dan membangun kota tersebut”. Abd al Ghafar menceritakan ketika kapal berlabuh di bukit Judi pada hari Ashura.
Ibnu Ishaq mengatakan bahwa Nuh mendoakan ketiga putranya. Nuh mendoakan keturunan Sam menjadi nabi-nabi dan rasul. Nuh mendoakan keturunan Yafith untuk menjadi raja-raja, sedangkan dari keturunan Ham dia doakan agar menjadi abdi dari keturunan Yafith dan Sam.
Ketika Nuh menginjak usia lanjut, ia mendoakan agar keturunan Gomer dan Kush menjadi raja-raja, karena mereka berdua ini melayani kakeknya disaat usianya lanjut.
Ibnu Abbas menceritakan bahwa keturunan Sam menurunkan bangsa kulit putih, Yafith menurunkan bangsa berkulit merah dan coklat, Sedangkan ham menurunkan bagsa Kulit hitam dan sebagian kecil berkulit putih.

 Bagi orang Yahudi, Muslim, dan Kristen yang menganggap [[silsilahpp Kitab Kejadian secara historis akurat, Yafet biasanya dianggap sebagai bapak dari semua bangsa Eropa. Kaitan antara Yafet dan bangsa Eropa muncul dari Kejadian 10:5, yang menyatakan bahwa anak-anak Yafet berpencar menjadi "bangsa-bangsa daerah pesisir" yang umumnya diyakini sebagai kepulauan Yunani. Menurut kitab itu, Yafet dan kedua saudara lelakinya membentuk tiga ras utama:
Yafet adalah nenek moyang ras Yafetik
Ham adalah nenek moyang ras Hamitik
Sem adalah nenek moyang ras Semit..

  Singkatnya tentang penyebaran bahasa di dunia. Terdapat beberapa ayat di dalam Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa setelah zaman kejayaan nabi Nuh dan semua para nabi seumumnya adalah umat pembangkang terhadap Ajaran Allah ( termasuk bahasanya) yang akhirnya dilenyapkan Allah dari muka bumi, yaitu kaum add dan tsamud.Sejarah mencatat bahwa keturunan dari sisa sisa kaum add dan tsamud yang dibinasakan Allah adalah:

1.bangsa `Arab Al`arabah.
Bangsa `Arab Al `arabah disebut juga bangsa `Arab Al baa idah(mengapa disebut albaa idah??).mereka adalah bangsa arab yang pertama/mula mula sekali atau penduduk asli/pribumi(Bahasa apa yang dipakai?dari mana belajarnya??).Bangsa tersebut adalah keturunan dari Iram bin Syam bin Nuh,yang melahirkan sembilan bangsa diantaranya adalah:Add,Tsamud,Amim,Amil,Thasam,Jadis,Imliq,Jurhum dan Wabar.Kesemuanya adalah umat yang tertua setelah kaum nabi Nuh yang tinggal di negeri Babilon.dari Babilon mereka berpindah ke kepulauan jazirah `Arab setelah terdesak oleh keturunan Haam(apakah mereka tidak membawa idea(ilmu),budaya,beserta bahasanya??).kemudian mereka menetap di jazurah Arab dan membangun beberapa kerajaan dan benteng benteng sampai kepada mereka dikalahkan oleh bangsa `Arab keturunan Ja`rib bin Qahthan.Keturunan Ja`rib ini juga bertempat tinggal di `Arab yang berpusat dinegeri Jamamah.Inilah `Arab asli beserta bahasanya hasil aduk2an ajaran Allah(berikut bahasanya)yang haq dari Allah kepada para RasulNya menjadi bathil.

2.Bangsa `Arab Al `Aaribah.
Bangsa `Arab Al `Aaribah disebut juga `Arab Al Muta`arribah.Mereka adalah bangsa `Arab yang kedua yaitu keturunan dari Jurhum bin Qahthan.Mereka berdiam ditanah Hijaz dan mereka itupun terkenal juga dengan sebutan `Arab Aljamaniyah,karena tumpah darah mereka adalah tanah Jaman.
Bangsa `Arab Al`Aaribah ini yang telah menaklukkan Bangsa `Arab Al`Arabaa`(Bangsa `Arab pribumi yang telah dijelaskan di point sebelumnya).

3.Bangsa `Arab Almusta`rabah.
Bangsa `Arab Almusta`rabah ialah pendatang(dalam hal ini ialah Ibrahim beserta keturunannya yang bahasanya adalah warisan dari Nuh yang dari Allah) yang dirumpunkan/dibangsakan/ditetapkan sebagai bangsa `Arab(keturunan Al`Aarabah dan Al`Aaribah yang telah dijelaskan di point 1 dan 2).Mereka itulah (Almusta`rabah) yang kemudian dikenal dengan sebutan bangsa `Arab Isma`iliyah,yang kemudian menurunkan berbagai suku`Adnan;dan dari suku `Adnan (Quraisy, Hudzail, Saqif, Hawazin, Kinanah, Tamim, dan Yaman). yaitu suku Quraisy lahirlah pribadi Muhammad s.a.w. (Jadi termasuk Muhammad bin abdullah pun adalah yang dirumpunkan/ditetapkan sebagai bangsa `Arab, lagi lagi termasuk Bahasa didalamnya)

      Sejauh ini kita bisa tau bahwa bahasa arab adalah bahasa nenek moyang kita, (di dunia). Lalu di surga bagaimana?
Menurut Ethnologue. saat ini ada sekitar 7358 bahasa yang dituturkan orang di seluruh dunia. Jumlah ini tentu saja masih diragukan keakuratannya karena tiap hari ada bahasa baru yang mungkin muncul, sebaliknya ada pula bahasa yang punah.  Namun yang jadi permasalahannya adalah jika di surga mengunakan bahasa arab bagaimana kita berkomunikasi (berinteraksi) satu sama lain di surga sedangkan kita berbeda-beda bahasa?
Ingat!!!
"Jika kalian berselisih tentang sesuatu, maka kembalikan lah ia kepada Allah dan Rasul-Nya, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. "[An-Nisa ': 59]
Di sinilah Islam mengatur dan memberikan petunjuk pada umatnya, yakni ketika kita berselisih maka segera kembalikan kepada Allah (al-Qur'an) dan Rasul-Nya (Sunnah). Tentu saja yang di maksud berselisih di sini ialah  mencangkup semuanya..
di dalam ayat-ayat Al-Qur'an tertulis bahwa
 “Orang-orang beriman dan beramal sholeh di dalam Syurga” (QS 11:23 ) dan msi banyak yang lainnya,
nah bukan kah di situ tertulis di katakan surga itu di tempati orang-orang yang beriman dan beramal soleh?

Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata. Dan dengan lisan itu lah kita bisa membaca/mengetahui meneliti menyingkap yang tersembunyi..

Imann karena tahu dan bukan angan-angan, apapun yang diimankan telah diketahuinya dan “tahu” ini ilmu. Ilmu inilah yang menumbuhkan Iman yang yakin dan bukan keyakinan. Ketika ilmu ini diamalkan, namanya beramal dan bukan af’al. Beramal ini ada dua macam, Syaron dan Khoiron. Sedangkan yang beramal sholeh selalu membaca tingkah-lakunya. Tingkah laku yang berbahasa Kalaam menjadi bahasa verbal. Verbalnya menggunakan bahasa Arob, sebab contoh yang diberikan juga menggunakan bahasa Arab. Ini adanya di Syurga..
lalu timbul pertanyaan yang mana Syurga??

Bukan suatu tempat ataupun kurun waktu tetapi alam, keadaan, hal. Sedangkan setelah ajal:  Lisan tidak ada (telah ditiadakan), ruang tidak ada, waktu tidak ada. Kata “Allah” atau istilah “Allah” tidak ada, yang ada apa yang dikatakan dengan istilah “Allah”.
Bahasa lisan, termasuk bahasa “Arab”, juga telah ditiadakan. Kata “Tuhan”, kata “Agama”, kata “Saya” dan kata / istilah lain juga tidak ada. Yang ada apa yang kita ketahui dengan istilah itu.

Allah berfirman,
"Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta." (Yaasiin: 57)
Maksudnya, apa yang mereka inginkan.

Dalam hal ini, Ibnu Abbas r.a. meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw. pernah bersabda, "Apa yang terlintas di hati penduduk surga sebelum hal itu diucapkan di lisan mereka, maka sesuatu yang diinginkan tersebut sudah berada di hadapannya." Lebih lanjut, Ibnu Abbas r.a. berkata, "Ketika kekasih Allah ini memakan buah-buahan yang dikehendaki, lalu di hatinya tergores keinginan pada makanan yang lain sebelum bibirnya berucap, Allah memerintahkan Para malaikat untuk mendatangkan makanan kepadanya dengan 70 nampan yang terbuat dari intan dan yakut yang berisi 70 hidangan. Di atas setiap hidangan terdapat 1000 piring dan gelas yang terbuat dari emas."

Jadi sejauh ini hipotesa saya di surga tidak ada bahasa seperti yang ada di bumi untuk menyampaikan kehendak, karna semuanya saling mengerti/memahami, jadi hanya dengan mengunakan bahasa kehendak (hati) bahasa krennya Telepati.. Namun jika ternyata  salah jangan khawatir Ingat!! dibumi saja kita punya alat penterjemah seperti di google translate apa lagi di surga yang peradaban teknologinya jauh lebih hebat dari di bumi..

Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir(QS Al Baqoroh :219)

Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang yang berpikir(QS Yunus: 24)

Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.(QS Az Zumar: 42)

Wallahu A'lam Bishawab..

 Sekali lagi saya katakan jikalau ternyata saya salah mohon untuk segera di benarkan, karena manusia tidak luput dari kesalahan. Semoga bermanfaat., 

3 komentar:

  1. Sangat bermanfaat sekali,terima kasih saudara muslim ku...

    BalasHapus
  2. Trimakasih author karena telah membuat tulisan disertai riset seperti ini.

    BalasHapus
  3. Jazzakallahu khairan..
    Setidaknya ada gambaran setelah baca thread ini, insya Allah jadi tambahan ilmu..

    BalasHapus