Segala puji bagi Allah yang telah mempertemukan kita lewat blog ini,Semoga sholawat dan salam selalu tercurah kepada nabi kita Muhammad beserta keluarganya sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya sampai hari kiamat.

Jumat, 19 Juli 2013

lailatul_qadar

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Tahukah kamu apa lailatul qadar itu? Lailatul qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS. Al-Qadar : 1-5). 


     
 Carilah ia -lailatul qadar- di sepuluh malam terakhir. Jika salah seorang kalian lemah atau tidak mampu, maka janganlah ia kalah di tujuh malam terakhir. (HR. Muslim) 

Dari Anas ra berkata : Rasulullah saw bersabda , “Pada malam Lailatul Qadar, malaikat Jibril as turun ke dunia dengan sekumpulan malaikat lainnya, lalu berdoa memohonkan rahmat untuk setiap hamba Allah yang sedang berdiri shalat malam atau duduk sambil berdzikir kepada Allah. kemudian pada hari Idul Fitri Allah membanggakan mereka di hapadan para malaikat, lalu berfirman, “Wahai malaiat-malaikat-Ku, apakah ganjaran bagi orang yang telah menyempurnakan pekerjaannya?” mereka menjawab, ‘Wahai Allah sepatutnyalah ganjaran yang penuh diberikan kepada mereka.’ Maka Allah menjawab . ‘Wahai malaikat-malaikat-Ku sesungguhnya hamba-hamba-Ku ini, laki-laki dan wanita telah menyempurnakan kewajiban yang diberikan ke atas mereka, kemudian mereka pun keluar menuju lapangan tempat shalat Idul Fitri dan meninggikan suara untuk kehormatan-Ku, ketinggian-Ku dan kedudukan-Ku yang tertinggi, pasti Aku akan mengabulkan doa orang-orang ini.’ kemudian Allah berfirman kepada manusia, ‘Kembalilah kamu sekalian , sungguh Aku telah mengampuni dosa-dosa kalian dan menggantikan keburukan-keburukan kalian dengan kebaikan (hasanah) ‘, Rasulullah saw bersabda ‘Orang-orang itu pun kembali dengan memperoleh ampunan atas dosa-dosa mereka ” (Hr. Baihaqi - Syu’abul Iman)

     "Dari Ubadah bin Shamit bahwasanya ia berkata, ‘Wahai Rasulullah saw, beritahukan kami tentang Lailatul Qadar!’ Rasulullah saw menjawab, ‘Dia ada dalam bulan Ramadhan. Carilah pada sepuluh terakhir, karena dia terdapat pada malam ganjil, pada malam 21, atau 23, atau 25, atau 27, atau 29, atau di malam terakhir." (Hadits hasan, riwayat Ahmad).

Nabi shallallahu’alaihi wa sallam pernah mengabarkan kita di beberapa sabda beliau tentang tanda-tandanya, yaitu:

1. Udara dan suasana pagi yang tenang
Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Lailatul qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah” (Hadist hasan)
"Rasulullah saw telah memberitahukan kita bahwa matahari terbit pada hari itu tidak bercahaya (sinarnya tidak menyengat)." (HR. Muslim).

2. Cahaya mentari lemah, cerah tak bersinar kuat keesokannya
Dari Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Keesokan hari malam lailatul qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan” (HR Muslim)

3. Terkadang terbawa dalam mimpi
Seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi radliyallahu’anhum
Sesungguhnya sebagian sahabat Nabi SAW bermimpi lailatul qadar terjadi pada tujuh hari terakhir (Ramadhan). Maka Rasulullah SAW bersabda, "Aku melihat mimpi kalian bertemu pada tujuh malam terakhir, maka barangsiapa yang ingin mencarinya, hendaklah ia mencari pada tujuh malam terakhir." (HR. Bukhari) 
Seseorang bermimpi bahwa lailatul qadar terjadi pada malam kedua puluh tujuh. Maka Nabi SAW bersabda, "Aku melihat mimpi kalian bertemu pada sepuluh hari terakhir, maka hendaklah ia mencarinya (lailatul Qadar) pada malam-malam ganjil." (HR. Muslim) 

4. Bulan nampak separuh bulatan
Abu Hurairoh radliyallahu’anhu pernah bertutur: Kami pernah berdiskusi tentang lailatul qadar di sisi Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam, beliau berkata,
“Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.” (HR. Muslim)

5. Malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang
Sebagaimana sebuah hadits, dari Watsilah bin al-Asqo’ dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam:
“Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang n tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)” (HR. at-Thobroni dalam al-Mu’jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan)
    Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam lainnya.


Hadits Doa Lailatul Qadar 


عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى 
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى 

Dari Aisyah ia berkata, "Aku bertanya, 'Ya Rasulullah jika aku mengetahui bahwa malam itu adalah lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan waktu itu?' Rasulullah bersabda, 'Ucapkanlah: Allaahumma innaka 'afuwwun kariim tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia, Engkau Mencintai Pemaafan, maka maafkanlah aku).' (HR. Tirmidzi, shahih menurut Al-Albani). 

  Dan sungguh telah diriwayatkan sesungguhnya Nabi as bersungguh2 di dalam bulan Ramadhan sebagaimana tidak sungguh2 di bulan lainnya dan bersungguh2 di sepuluh hari terakhir sebagaimana tidak sungguh  pada hari lainnya di bulan Ramadhan, karena begitu mulianya malam tersebut maka seyogianya kita isi dengan amalan2 sunnah seperti shalat sunnah, baca Al-Qur’an , dzikir, tasbih, dsb.

Wallahu a’lam
Semoga Bermanfaat..

Tidak ada komentar: