Awalnya saya membuat postingan ini di karenakan banyak yang brkeyakinan bahwa bahasa di surga adalah bahasa arab, berdasarkan satu hadits Nabi shollallahu 'alaihi wassalam,
"Cintailah bahasa Arab karena tiga hal, yaitu
karena aku adalah orang Arab, dan Al-Qur'an dengan bahasa Arab, dan
bahasa penghuni surga adalah bahasa Arab."
Namun setelah saya teliti ternyata keyakinan ini tidaklah
didasari pada suatu hadits yang shohih. ada yang berkata hadits di atas adalah
dhoif. Setelah saya cari-cari ternyata Ibnul Jauzi juga mengatakan bahwa hadits
di atas adalah maudu '. Imam Adz Dzahabi dan Albani pun mengatakan bahwa
hadits di atas maudhu '. Nah., semenjak itulah saya mulai berfikir, apa bahasa
yang di gunakan Nabi Adam dan Hawa semasa di surga dan di bumi?
Di sinilah saya akan mencoba menguraikan hasil analisa
saya yang telah saya kumpulkan dengan izin ALLAH dari berbagai sumber
sejarah dan hasil dari komunikasi saya dengan saudara semuslim lainnya, jikalau
ternyata salah mohon untuk di benarkan.,
Bismillahirrahmanirahim..
Memang menurut sejarah bahasa arab adalah bahasa
yang serumpun dengan yang di gunakan nabi Nuh, imam As-Suyuti menceritakan bahwa
nama Nuh bukan berasal dari bahasa Arab, tetapi dari bahasa Syria yang artinya
“bersyukur” atau “selalu berterima kasih”. Hakim berkata dinamakan Nuh karena
seringnya dia menangis, nama aslinya adalah Abdul Ghafar (Hamba dari Yang Maha
Pengampun).
Wa 'Allama Adama lAsma-a Kullaha (Surah Al Baqarah : Ayat
31),
Artinya: Dan (Allah) mengajarkan Adam nama-nama tiap-tiap
sesuatu (2:31).
Ada dua tujuan utama Allah mengajarkan Adam nama-nama
tiap-tiap sesuatu.
Pertama, untuk menunjukkan kepada para malaikat kelebihan
Adam atas malaikat, kerana malaikat meragukan Adam sebagai makhluq dari jenis
manusia untuk menjadi khalifah di atas bumi.
Kedua, sebagai bakal khalifah, Allah perlu mempersiapkan
Adam menjadi sumberdaya manusia yang handal. Adam sebagai manusia yang
mempunyai ruh, maka di samping mempunyai naluri mempertahankan diri (dari segi
ini terletak persamaan manusia dengan binatang), kepada Adam Allah memberikan
mekanisme bagi ruh yang disebut Qalb untuk berdzikir dan berfikir.
Dari segi inilah diperlukan istilah bahasa, kerana tanpa
bahasa orang tidak dapat berdzikir dan tidak dapat berfikir. Adam perlu diajari
nama-nama tiap-tiap sesuatu dalam konteks tugasnya sebagai khalifah. Timbullah
pertanyaan, iaitu Allah mengajarkan Adam nama-nama itu dalam bahasa apa?
Firman Allah SWT didalam surah Ar Rahman. 'Allama
lQura-na. Khalaqa alInsa-na. 'Allamahu lBayaana
(Surah Ar Rahman, Ayat 1-4),
Artinya: Yang Maha Pemurah. Mengajarkan Al Quran.
Menciptakan manusia. Mengajarkan kepadanya al Bayan
(55:1-4).
Al Bayan yang dibentuk oleh akar kata yang terdiri dari 3
huruf: Ba, Ya dan Nun, bermakna cara untuk ekspresi yang terkandung dalam Qalb,
bahasa yang jelas. Ketiga huruf tersebut menurunkan kata Mubiyn dalam ayat yang
berikut:
Hadza- Lisa-nun 'Arabiyyun Mubiynun
(Surah An Nahl, Ayat 104),
Artinya: (Al Quran) ini bahasa Arab yang jelas (16:104)
Nazala biHi rRuwhu lAmiyn. 'Alay Qalbika liTakuwna mina
lMundziriyna. Bi Lisa-nin 'Arabiyyin Mubiynin
(Surah Asy Syu'ara-, Ayat193 - 195),
Artinya: Diturunkan oleh ruh yang tepercaya (Jibril AS).
Ke dalam qalbumu (hai Muhammad) supaya engkau memberi peringatan. Dengan bahasa
Arab yang jelas (26:193-195).
Inna- Anzalnahu Qura-nan 'Arabiyyan La'allakum Ta'qiluwna
(Surah Yusuf, Ayat 2),
Artinya: Sesungguhnya Kami turunkan Al Quran dalam bahasa
Arab supaya kamu mempergunakan akalmu (12:2).
Dari ayat-ayat (55 :1-), (16:104) , (26:193-195) : dan
(12:2) dengan mempergunakan akal (dari 'Ain, Qaf, Lam, 'Aqala artinya
menganalisis dan mensintesis) dapatlah disimpulkan:
Allah Yang Maha Pemurah menciptakan manusia. Khusus
kepada Adam, Allah mengajarkan kepadanya al Bayan, iaitu bahasa yang jelas,
iaitu bahasa Arab. Jadi Nabi Adam AS memakai bahasa Arab.
Namun kita pun tau, Al-Qur'an di turunkan dengan
berbahasa arab namun bahasa arab bukanlah bahasa
Al-Qur'an.. Allah Subhânahu wa Ta’âlatidak menjadikan bahasa Arab
sebagai bahasa al-Qur’an melainkan karena ia adalah bahasa terbaik yang pernah
ada. (baca sejarah)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya
Kami telah jadikan al-Qur’an dalam bahasa Arab supaya kalian memikirkannya.”
(Yusuf: 2).
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman,
“Dan sesungguhnya al-Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Pencipta Semesta
Alam, dia dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad)
agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan,
dengan bahasa Arab yang jelas” (Asy Syu’ara: 192-195).
Keindahan bahasa al-Qur’an juga diakui oleh Janet Holmes,
orientalis pemerhati bahasa. Dia mengatakan bahwa al-Qur’an dilihat dari segi
sosiolinguistik atau teori diglosia dan poliglosia mengandung high variety
(varitas kebahasaan yang tinggi).
Lalu mengapa bahasa di dunia bisa berbeda-beda? Mari
kita baca ulang sejarah lagi..
Ibnu Thabari menceritakan setelah kapal berlabuh di
pegunungan Ararat, ia (Nuh) kemudian membangun suatu kota di daerah Ararat
(Qarda) di suatu areal yang termasuk Mesopotamia dan menamakan kota tersebut
Themanon (Kota delapan Puluh) karena kota tersebut dibangun oleh orang yang
beriman yang berjumlah 80 orang. Sekarang tempat tersebut dikenal dengan nama
Suq Thamanin.
Ibnu Abbas kemudian menceritakan bahwa Nuh membangun kota
Suq Thamanin dan semua keturunan Qayin dibinasakan. Menurut Al-Harith dari Ibnu
Sad dari Hisham bin Muhammad dari ayahnya dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas
berkata ”ketika Suq Thamanin menjadi penuh dengan keturunan Nuh mereka
berpindah ke Babylon dan membangun kota tersebut”. Abd al Ghafar menceritakan
ketika kapal berlabuh di bukit Judi pada hari Ashura.
Ibnu Ishaq mengatakan bahwa Nuh mendoakan ketiga
putranya. Nuh mendoakan keturunan Sam menjadi nabi-nabi dan rasul. Nuh
mendoakan keturunan Yafith untuk menjadi raja-raja, sedangkan dari keturunan
Ham dia doakan agar menjadi abdi dari keturunan Yafith dan Sam.
Ketika Nuh menginjak usia lanjut, ia mendoakan agar
keturunan Gomer dan Kush menjadi raja-raja, karena mereka berdua ini melayani
kakeknya disaat usianya lanjut.
Ibnu Abbas menceritakan bahwa keturunan Sam menurunkan
bangsa kulit putih, Yafith menurunkan bangsa berkulit merah dan coklat,
Sedangkan ham menurunkan bagsa Kulit hitam dan sebagian kecil berkulit putih.
Bagi orang Yahudi, Muslim, dan Kristen yang
menganggap [[silsilahpp Kitab Kejadian secara historis akurat, Yafet biasanya
dianggap sebagai bapak dari semua bangsa Eropa. Kaitan antara Yafet dan bangsa
Eropa muncul dari Kejadian 10:5, yang menyatakan bahwa anak-anak Yafet
berpencar menjadi "bangsa-bangsa daerah pesisir" yang umumnya
diyakini sebagai kepulauan Yunani. Menurut kitab itu, Yafet dan kedua saudara
lelakinya membentuk tiga ras utama:
Yafet adalah nenek moyang ras Yafetik
Ham adalah nenek moyang ras Hamitik
Sem adalah nenek moyang ras Semit..
Singkatnya tentang penyebaran bahasa di
dunia. Terdapat beberapa ayat di dalam Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa
setelah zaman kejayaan nabi Nuh dan semua para nabi seumumnya adalah umat
pembangkang terhadap Ajaran Allah ( termasuk bahasanya) yang akhirnya
dilenyapkan Allah dari muka bumi, yaitu kaum add dan tsamud.Sejarah mencatat
bahwa keturunan dari sisa sisa kaum add dan tsamud yang dibinasakan Allah
adalah:
1.bangsa `Arab Al`arabah.
Bangsa `Arab Al `arabah disebut juga bangsa `Arab Al baa
idah(mengapa disebut albaa idah??).mereka adalah bangsa arab yang pertama/mula
mula sekali atau penduduk asli/pribumi(Bahasa apa yang dipakai?dari mana
belajarnya??).Bangsa tersebut adalah keturunan dari Iram bin Syam bin Nuh,yang
melahirkan sembilan bangsa diantaranya
adalah:Add,Tsamud,Amim,Amil,Thasam,Jadis,Imliq,Jurhum dan Wabar.Kesemuanya
adalah umat yang tertua setelah kaum nabi Nuh yang tinggal di negeri
Babilon.dari Babilon mereka berpindah ke kepulauan jazirah `Arab setelah
terdesak oleh keturunan Haam(apakah mereka tidak membawa
idea(ilmu),budaya,beserta bahasanya??).kemudian mereka menetap di jazurah Arab
dan membangun beberapa kerajaan dan benteng benteng sampai kepada mereka
dikalahkan oleh bangsa `Arab keturunan Ja`rib bin Qahthan.Keturunan Ja`rib ini
juga bertempat tinggal di `Arab yang berpusat dinegeri Jamamah.Inilah `Arab
asli beserta bahasanya hasil aduk2an ajaran Allah(berikut bahasanya)yang haq
dari Allah kepada para RasulNya menjadi bathil.
2.Bangsa `Arab Al `Aaribah.
Bangsa `Arab Al `Aaribah disebut juga `Arab Al
Muta`arribah.Mereka adalah bangsa `Arab yang kedua yaitu keturunan dari Jurhum
bin Qahthan.Mereka berdiam ditanah Hijaz dan mereka itupun terkenal juga dengan
sebutan `Arab Aljamaniyah,karena tumpah darah mereka adalah tanah Jaman.
Bangsa `Arab Al`Aaribah ini yang telah menaklukkan Bangsa
`Arab Al`Arabaa`(Bangsa `Arab pribumi yang telah dijelaskan di point
sebelumnya).
3.Bangsa `Arab Almusta`rabah.
Bangsa `Arab Almusta`rabah ialah pendatang(dalam hal ini
ialah Ibrahim beserta keturunannya yang bahasanya adalah warisan dari Nuh yang
dari Allah) yang dirumpunkan/dibangsakan/ditetapkan sebagai bangsa
`Arab(keturunan Al`Aarabah dan Al`Aaribah yang telah dijelaskan di point 1 dan
2).Mereka itulah (Almusta`rabah) yang kemudian dikenal dengan sebutan bangsa
`Arab Isma`iliyah,yang kemudian menurunkan berbagai suku`Adnan;dan dari suku
`Adnan (Quraisy, Hudzail, Saqif, Hawazin, Kinanah, Tamim, dan Yaman). yaitu
suku Quraisy lahirlah pribadi Muhammad s.a.w. (Jadi termasuk Muhammad bin
abdullah pun adalah yang dirumpunkan/ditetapkan sebagai bangsa `Arab, lagi lagi
termasuk Bahasa didalamnya)
Sejauh ini kita bisa tau bahwa
bahasa arab adalah bahasa nenek moyang kita, (di dunia). Lalu di surga
bagaimana?
Menurut Ethnologue. saat ini ada sekitar 7358 bahasa
yang dituturkan orang di seluruh dunia. Jumlah ini tentu saja masih diragukan
keakuratannya karena tiap hari ada bahasa baru yang mungkin muncul, sebaliknya
ada pula bahasa yang punah. Namun yang jadi permasalahannya adalah jika
di surga mengunakan bahasa arab bagaimana kita berkomunikasi (berinteraksi)
satu sama lain di surga sedangkan kita berbeda-beda bahasa?
Ingat!!!
"Jika kalian berselisih tentang sesuatu,
maka kembalikan lah ia kepada Allah dan Rasul-Nya, jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
"[An-Nisa ': 59]
Di sinilah Islam mengatur dan memberikan petunjuk pada
umatnya, yakni ketika kita berselisih maka segera kembalikan kepada Allah
(al-Qur'an) dan Rasul-Nya (Sunnah). Tentu saja yang di maksud berselisih di
sini ialah mencangkup semuanya..
di dalam ayat-ayat Al-Qur'an tertulis bahwa
“Orang-orang beriman dan beramal sholeh di dalam
Syurga” (QS 11:23 ) dan msi banyak yang lainnya,
nah bukan kah di situ tertulis di katakan surga itu di
tempati orang-orang yang beriman dan beramal soleh?
Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya.
Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati,
diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan
demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa
Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya,
kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal
perbuatan secara nyata. Dan dengan lisan itu lah kita bisa membaca/mengetahui
meneliti menyingkap yang tersembunyi..
Imann karena tahu dan bukan angan-angan, apapun yang
diimankan telah diketahuinya dan “tahu” ini ilmu. Ilmu inilah yang menumbuhkan
Iman yang yakin dan bukan keyakinan. Ketika ilmu ini diamalkan, namanya beramal
dan bukan af’al. Beramal ini ada dua macam, Syaron dan Khoiron. Sedangkan yang
beramal sholeh selalu membaca tingkah-lakunya. Tingkah laku yang berbahasa
Kalaam menjadi bahasa verbal. Verbalnya menggunakan bahasa Arob, sebab contoh
yang diberikan juga menggunakan bahasa Arab. Ini adanya di Syurga..
lalu timbul pertanyaan yang mana Syurga??
Bukan suatu tempat ataupun kurun waktu tetapi alam,
keadaan, hal. Sedangkan setelah ajal: Lisan tidak ada (telah
ditiadakan), ruang tidak ada, waktu tidak ada. Kata “Allah” atau istilah
“Allah” tidak ada, yang ada apa yang dikatakan dengan istilah “Allah”.
Bahasa lisan, termasuk bahasa “Arab”, juga telah
ditiadakan. Kata “Tuhan”, kata “Agama”, kata “Saya” dan kata / istilah lain
juga tidak ada. Yang ada apa yang kita ketahui dengan istilah itu.
Allah berfirman,
"Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan
memperoleh apa yang mereka minta." (Yaasiin: 57)
Maksudnya, apa yang mereka inginkan.
Dalam hal ini, Ibnu Abbas r.a. meriwayatkan bahwa Nabi
Muhammad saw. pernah bersabda, "Apa yang terlintas di hati penduduk surga
sebelum hal itu diucapkan di lisan mereka, maka sesuatu yang diinginkan
tersebut sudah berada di hadapannya." Lebih lanjut, Ibnu Abbas r.a.
berkata, "Ketika kekasih Allah ini memakan buah-buahan yang dikehendaki,
lalu di hatinya tergores keinginan pada makanan yang lain sebelum bibirnya berucap,
Allah memerintahkan Para malaikat untuk mendatangkan makanan kepadanya dengan
70 nampan yang terbuat dari intan dan yakut yang berisi 70 hidangan. Di atas
setiap hidangan terdapat 1000 piring dan gelas yang terbuat dari emas."
Jadi sejauh ini hipotesa saya di surga tidak ada bahasa
seperti yang ada di bumi untuk menyampaikan kehendak, karna semuanya saling
mengerti/memahami, jadi hanya dengan mengunakan bahasa kehendak (hati) bahasa
krennya Telepati.. Namun jika ternyata salah jangan khawatir Ingat!!
dibumi saja kita punya alat penterjemah seperti di google translate apa lagi di
surga yang peradaban teknologinya jauh lebih hebat dari di bumi..
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu
supaya kamu berpikir(QS Al Baqoroh :219)
Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami)
kepada orang-orang yang berpikir(QS Yunus: 24)
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.(QS Az Zumar: 42)
Wallahu A'lam Bishawab..
Sekali lagi saya katakan jikalau ternyata saya
salah mohon untuk segera di benarkan, karena manusia tidak luput dari
kesalahan. Semoga bermanfaat.,
Sangat bermanfaat sekali,terima kasih saudara muslim ku...
BalasHapusTrimakasih author karena telah membuat tulisan disertai riset seperti ini.
BalasHapusJazzakallahu khairan..
BalasHapusSetidaknya ada gambaran setelah baca thread ini, insya Allah jadi tambahan ilmu..